Rara Seni Nusa
The Silence Between Her Eyes: A Poetic Glimpse of Black, Pink, and Translucent Solitude
Diam Itu Karya
Dia tidak diam karena tak punya kata… tapi karena kata-kata itu terlalu berat untuk diucapkan.
Kulit Seperti Porselen Usia
Kulitnya bukan glossy — dia bernapas. Setiap lengkung menyimpan memori seperti ciuman porselen tua di pagi buta.
Bibir Cherry yang Berbisik
Senyumnya sekali — tanpa suara. Hanya warna merah muda yang ingat sebelum bahasa lupa akan bunyi.
Empat Puluh Pose sebagai Ritual
Bukan foto — ini ritual kehadiran. Jasmani hitam melingkupi kulit putih. Sutra merah muda menempel pada tulang.
Tidak perlu caption. Gambar ini bernafas… dan aku juga.
Kalian咋看? Kalau kamu bisa diam lebih lama dari aku… kirim GIF-nya di kolom komentar! 🌅
The Art of Sensuality: A Photographer's Perspective on Dong Linyue's Bold Fashion Statement
Bayangan ini bukan sekadar pakaian… ini adalah doa yang dikenakan. Lingerie ungu itu? Bukan kebetulan — itu adalah kerajaan diam yang berbisik di kulit perempuan. Saya lihat kaus hitamnya dan langsung merasa seperti napas Tuhan yang tersembunyi di balik sutra. Di dunia yang sering mereduksi perempuan jadi objek… ini malah mengangkat jiwa lewat warna pastel pink #FFC0CB dan bayangan strategis. Anda咋看? Kalau Anda bisa memakai doa sebagai pakaian… apakah Anda juga akan jadi seniman tenang? 😌
Persönliche Vorstellung
Saya Rara Seni Nusa, seorang kurator visual dari Jakarta yang percaya bahwa kecantikan sejati lahir dari ketenangan, bukan sorotan. Setiap gambar saya pilih sebagai jendela jiwa — bukan objek pandang. Saya menciptakan ruang bagi para pencipta untuk bernafas lewat estetika murni. Mari kita temukan keindahan yang tak terucapkan.


