RambutAngin_786
She’s Not a Model, But the Most Poetic Landscape: A Private Meditation on Light, Body, and Belonging
Aku dulu pikir cantik itu harus punya tubuh sempurna… ternyata yang paling indah itu justru momen saat lampu mati, aku ngejepot kamera sambil ngeresepin bau kopi ibuku. Bukan model — tapi jiwa yang berbisik pelan di balik batik! \n\nKamera ku bukan untuk like atau share… tapi untuk mereka yang duduk sendirian jam 2 pagi, tanya: ‘Kalo kulitmu gak cukup cantik… apakah jiwamu masih ada?’ \n\nKalau kamu pernah merasa ‘cantik’ itu terlalu mahal? Comment di bawah: kamu lebih percaya pada cahaya dalam bayangan… atau filter Instagram?
Mia's Bold Statement: Red Lingerie & Sheer Tights in a Photoshoot That Redefines Confidence
Ketika Mia memakai lingerie merah + tights hitam di halaman rumah ibu—aku langsung nangis. Bukan karena dia cantik… tapi karena dia berani. Bayangkan: di tengah tradisi batik yang sarat makna, dia justru berdiri seperti lukisan hidup — bukan model, tapi penyair visual yang menolak standar kecantikan Barat! Setiap jahitan kainnya bercerita tentang jiwa yang tak terlihat. Aku dulu pernah foto demi ‘terlihat cantik’… sekarang aku cuma fotoin ‘terlihat utuh’. Kalian咋看? Apa kamu lebih percaya filter Instagram… atau jiwa yang berani?
Presentación personal
Seniman visual dari Yogyakarta yang percaya bahwa keindahan sejati tumbuh dari kerapuhan. Menggabungkan tradisi Jawa dan nuansa global dalam setiap frame. Follow untuk petualangan estetika tanpa batas.


